Kurikulum Anak Pra-Sekolah


Arif Saifudin Yudistira*)

      Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  juga digolongkan sebagai anak-anak pra-sekolah. Mereka secara kategori usia biasanya berada pada usia 0- 3,5 tahun. Pada usia tersebut, anak-anak biasanya sudah mulai belajar memasuki PAUD. Orang tua menganggap pendidikan PAUD semakin penting karena seiring dengan berkembangnya zaman.
       Anak-anak sekarang dianggap butuh bekal yang kuat agar mereka mampu mengarungi arus zaman yang serba cepat. Salah satu cara yang mereka (orang tua) tempuh adalah memberikan pendidikan terbaik sedini mungkin. Kurikulum PAUD menurut Karakteristik Kurikulum PAUD 2013 diantaranya, yakniu mengoptimalkan perkembangan anak dan menggunakan pendekatan sainstifik dalam pembelajaran.
    Ada perbedaan yang cukup signifikan antara kurikulum PAUD dimasa sekarang dengan kurikulum pra-sekolah dimasa dulu. Dahulu, kurikulum pendidikan pra-sekolah lebih simpel namun berbobot. H.M. Arifin menulis dibukunya-Kapita Selekta Pendidikan (Umum dan Agama) 1981 menuliskan bahwa ada tiga orientasi dalam pendidikan pra-sekolah diantaranya : pengembangan hidup yang berorientasi kepada keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah, pengembangan hidup yang berorientasi pada kehidupan masyarakat atau sesama manusia dan pengembangan yang berorientasi kepada lingkungan alam sekitar. Ketiga orientasi itulah yang akan menjadi dasar pada pendidikan pra-sekolah.
    Kurikulum PAUD saat ini nampak lebih mengarah pada kesiapan anak menghadapi tantangan zaman. Meski demikian, bagi corak PAUD yang berbasis Islam, kurikulum yang ada di tahun 1978, yang berorientasi pada tiga aspek diatas lebih sering dipakai dan dianggap relevan sampai sekarang. Sebab di pendidikan pra-sekolah, biasanya anak-anak dibiasakan supaya hidup sehari-hari dekat dengan nilai-nilai dan pembiasaan yang bersifat religius.
    Penting kiranya bagi pengelola PAUD setidaknya menimbang tiga aspek penting dari kurikulumnya, setidaknya mencakup tiga hal yakni ketuhanan, hubungan dengan sesama dan hubungan dengan alam. Dengan begitu anak terlatih bahwa dalam hidupnya kelak ia akan menjadi insan yang taqwa pada Tuhan, amat manusiawi dan mencintai alamnya.


*) Peminat Dunia Pendidikan dan Anak
*) Tulisan pernah dimuat di laman Anggunpaudkemendikbud

Komentar